Yuk Pahami Hubungan Vaksinasi dan Imunisasi. Hal ini berkaitan dengan situasi pandemi yang masih berlangsung di seluruh dunia. Salah satu jalan untuk memutus rantai persebaran virus Covid 19 dengan melakukan vaksinasi. Sayangnya sebagian besar masyarakat masih belum memahami hubungan vaksinasi dan imunisasi.
Kondisi pandemi saat ini, membuat semua orang dipaksa untuk lebih peduli menjaga kesehatan. Tak kurang anjuran dari pemerintah untuk menerapkan protokol kesehatan 3 M. Menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan serta menghindari kerumunan adalah himbauan yang terus disuarakan.
Sebagian besar orang dengan kesadarannya mematuhi himbauan ini. Namun sebagian besar lainnya masih abai dan kurang begitu peduli. Awal Januari 2021 kabar baik menyertai bangsa ini. Kedatangan vaksin sebagai penguat daya tahan tubuh mulai diberikan secara bertahap kepada orang yang masuk skala prioritas.
Namun dibalik kabar baik tersebut, masih ada saja suara sumbang mengenai masalah vaksinasi.Pendapat pro dan kontra mewarnai lini masa pemberitaan. Jika informasi tersebut bisa dipertanggungjawabkan mungkin tidak menjadi masalah. Namun bagaimana jika sebaliknya? Hal ini akan menjadi bola liar yang dapat menghambat usaha menekan angka persebaran virus.
Daftar Isi
Sistem Kekebalan Tubuh Manusia
Tubuh manusia terdiri dari kumpulan sel. jaringan dan organ tubuh yang bekerjasama melindungi tubuh dari serangan parasit, jamur dan virus.Untuk dapat melindungi diri dari virus dibutuhkan berbagai cara. Mulai dari menjaga pola hidup sampai memasukkan virus yang sudah dilemahkan bernama antivirus yang disebut vaksin.
Pahami Istilah supaya Tidak Rancu
1.Vaksinasi
Vaksinasi adalah prosedur memasukkan vaksin ke dalam tubuh untuk menstimulasi sistem imun supaya bisa memproduksi imunitas terhadap suatu penyakit.
2.Vaksin
Pengertian vaksin adalah produk biologi berisi antigen. Vaksin bukan obat. Vaksin bila diberikan pada pada individu akan meningkatkan produksi antibodi sehingga menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap virus tertentu. Sehingga individu terhindar dari paparan virus yang menyebabkan kemungkinan sakit berat.
3.Imunisasi
Konsep dasar imunisasi adalah upaya pembentukan kekebalan tubuh seseorang terhadap suatu penyakit. Isi dari imunisasi adalah virus yang sudah dilemahkan. Tujuannya jika suatu saat terkena penyakit dari virus tersebut dapat terhindar dan tidak sampai menjadi sakit berat.
4.Imunitas
Kemampuan daya tahan tubuh melawan suatu penyakit baik itu berasal dari virus maupun bakteri.
Hubungan Vaksinasi dan Imunisasi
Jadi vaksinasi adalah sebuah upaya mendapatkan vaksin untuk mendapatkan kekebalan tubuh. Imunisasi sendiri adalah hasil yang didapat dari vaksinasi.
Pemberian vaksin bisa dilakukan secara oral yaitu diteteskan ke mulut, biasanya untuk anak-anak dan disuntikkan pada lengan untuk orang dewasa.
Vaksinasi pertama diberikan pada anak-anak berupa vaksinasi dasar dan tambahan.Mulai dari 0 tahun sampai usia sekolah dasar.Beberapa vaksinasi harus diulang supaya daya tahan tubuh semakin kuat.
Contoh vaksinasi anak tuberkulosis, difteri, tetanus, hepatitis B, polio, campak, MR, Vaksin DPT-HB-HIB.
Untuk orang dewasa vaksinasi diperlukan berkaitan dengan adanya penyakit yang berasal dari virus dengan tingkat persebaran yang tinggi. Contoh vaksinnya seperti vaksin influenza, vaksin pneumonia, vaksin hepatitis A dan B, vaksin HPV, vaksin cacar, vaksin tetatnus, difteri dan pertusis serta vaksin MMR.
Pengulangan Vaksinasi
Jadwal vaksinasi biasanya sudah ditentukan menurut kelompok usia dan pertimbangan efektifitas dan keamanan dari vaksin. Pemberian vaksin ada yang cukup satu kali ada yang lebih dari satu kali tergantung ketentuan yang ada.
Vaksin yang sudah dimasukkan dalam tubuh akan membentuk kekebalan tubuh. Pada tahap ini sistem kekebalan tubuh seseorang akan mengenali virus penyebab penyakit tertentu dan siap bertahan melindungi paparan virus. Harus dipahami vaksin tidak menimbulkan penyakit. Umumnya vaksin yang diberikan ke masyarakat tidak menimbulkan efek samping berat.
Vaksin Covid 19
Untuk mengatasi tingkat persebaran virus Covid 19, dikembangkan berbagai vaksin potensial yang terjamin keamanan dan efektifitasnya.
Prioritas penerima vaksin Covid 19
Saat ini prioritas pemberian vaksin untuk mengatasi COVID 19 dibatasi untuk usia 18-59 tahun. Pertimbangannya pada kelompok tersebut terbanyak yang terpapar COVID 19. Selain vaksin ini baru diuji cobakan pada orang dewasa usia 18-59 tahun yang sehat.Untuk yang mempunyai penyakit penyerta dan berusia lanjut masih dibutuhkan uji klinis tambahan.
Pada tahapan awal, pemberian vaksinasi diperuntukkan bagi garda terdepan dengan resiko tinggi yaitu tenaga kesehatan dan petugas layanan publik.Secara bertahap akan diperluas sesuai dengan ketersediaan vaksin.
Uji klinis
Vaksin yang diberikan pada masyarakat sudah melalui uji klinis. Untuk saat ini uji klinis dibatasi pada usia 18 – 59 tahun. Sedangkan vaksin Covid 19 untuk anak-anak masih dalam tahap pengembangan pada beberapa kandidat. Untuk usia lanjut dari 60 – 89 dengan penyakit penyerta maupun tidak juga sedang dalam tahapan uji klinis.
Tahapan pegembangan vaksin harus melalui tahapan pengembangan yang berlaku internasional. Dimulai dari; tahap praklinik, tahap klinis (fase 1-3) dan penetapan penggunaan vaksin.
Pada fase 1, diuji pada sekelompok orang dengan jumlah di bawah 100 orang. Pada fase 2, menguji keamanan dan efikasi dan diuji pada jumlah 400 – 600 orang. Fase 3, untuk mengetahui apakah terdapat efek samping yang jarang terjadi. Pengujiannya melaibatkan ribuan orang pada beberapa negara.
Dampak Setelah Imunisasi akibat Pemberian Vaksin
Beberapa informasi menyebutkan terdapat dampak setelah anak atau orang dewasa diberikan vaksinasi. Faktanya terdapat Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Dalam rangka pemantauan dan penanggulangannya maka Menteri Kesehatan membentuk Komite Nasional Pengkajian dan Penanggulangan KIPI. Sedangkan pada tingkat provinsi Gubernur membentuk Komite Daerah Pengkajian dan Penanggulangan KIPI.
Kejadian pasca imunisasi yang dilaporkan tidak berhubungan dengan pemberian imunisasi. Sementara itu berdasarkan data dari Kepala BPOM Penny Lukito ada efek samping ringan setelah diberikan vaksin. Efek samping lokal berupa nyeri, iritasi, kemerahan pada lengan, kelelahan, nyeri otot dan demam. Namun efek samping itu dapat dimonitor serta akan reda dengan sendirinya jika setelah di vaksin dibarengi dengan tetap menjaga 3M, istirahat, asupan bergizi serta olahraga cukup.
Setelah diberikan vaksin, tubuh akan mengenali virus pembawa penyakit dan melawan penyakit dengan memproduksi antibodi. Selanjutnya tubuh akan mengingat penyakit dengan cara melawannya. Bila individu yang sudah mendapatkan vaksin terserang virus maka antibodi yang sudah terbentuk akan menghancurkan virus sebelum individu jatuh sakit.
Kesimpulan
Jika melihat uraian hubungan vaksinasi dan imunisasi maka dapat disimpulkan jika pemberian vaksin bertujuan melemahkan virus jika masuk ke dalam tubuh. Selain itu pemberian vaksin akan membentuk kekebalan komunitas itu berarti akan banyak yang mempunyai kekebalan tubuh kuat secara bersamaan.
Demikian info kesehatan Yuk Pahami Hubungan Vaksinasi dan Imunisasi. Jika ingin mengetahui penjelasan lebih lanjut dapat berkunjung ke sini. Semoga informasi ini bermanfaat.
Sumber :
Buku Saku #infovaksin dari KPCPEN Kominfo dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5339743/mengenal-kipi-vaksin-sinovac-kejadian-medis-yang-terjadi-usai-divaksin
Jadi vaksin Covid-19 ternyata gak cuma sekali yah,harus 2x dalam jangka waktu tertentu. Oke,pagam kak bayufitri. Bismillah berani deh di vaksin,hehe.
Baru saja beberapa jam lalu saya berbincang melalui telepon dengan Bapak saya di kampung. Salah satu obrolan yaitu mengenai vaksin Covid-19 yang saat ini diperuntukkan bagi usia 18-59 tahun. Semoga saja nantinya orang tua berusia 60 tahun ke atas juga bisa mendapatkan vaksin yg aman dan teruji efektivitasnya ya
Abis vaksin tetep harus jaga protokol kesehatan ya mbak. Karena sekarang banyak anggapan abis vaksin balik normal. Padahal kekebalan ga bisa datang begitu aja, butuh waktu. Dan butuh waktu lama supaya pandemi ini hilang.
Selama ini agak bingung juga memahami perbedaan vaksin dan imunisasi. Semoga vaksin covid 19 di Indonesia berjalan lancar ya. Kalau ada yang menolak, wajar aja tapi semoga mereka dapat hidayah pentingnya vaksin untuk melindungi dirinya dan orang di sekitarnya.
Selama ini agak bingung juga memahami perbedaan vaksin dan imunisasi. Semoga vaksin di Indonesia berjalan lancar ya. Kalau ada yang menolak, wajar aja tapi semoga mereka dapat hidayah pentingnya vaksin untuk melindungi dirinya dan orang di sekitarnya.
tapi soal pemberian vaksin saya agak bgung ya..kok setiap negara berbeda ya..cmn rata2 di eropa dan amerika lebih mengutamakan menyutik vaksin kepada golongan tua 60+ gtu,,,tp di indonesia diutamakan usia produktif
setelah baca ini aku jadi ngeh, kalau sejenis imunisasi itu memasukkan virus buat dikenalin tubuh, aku pikir isinya injeksi itu beneran obat buat melawan virus wkwk
Penting banget buat kita tahu mengenai hubungan vaksinasi dan imunisasi, supaya makin paham. Saya aja taunya setelah baca ulasannya kak, makasih banget infonya
Makasih kakak, jadi lebih paham mengenai besar vaksinasi dan imunisasi. Sekarang di era covid-19 ini pengetahuan seperti ini penting. Apalagi, semua warga negara juga akan mendapatkan vaksinasi yang bertahap pemberiannya.
Andai vaksinasi orang dewasa bisa diteteskan ke mulut juga ya kak hehe
Jadi memang penting banget vaksin covid ini ya kak, agar tubuh lebih kuat melawan virus
Lumayan detil nih kak informasinya. Saya berasa mengulang kembali materi kuliah semester awal. Yup kenapa harus takut divaksin, selama aman, lulus uji dan halal untuk kemaslahatan umat.