

Trip to Forgive Membasuh Luka Pengasuhan Review. Semua manusia setidaknya terlahir dengan menanggung beban dari perjalanan di masa lalu. Ada yang tidak bisa memaafkan dan memanggulnya sepanjang sisa hayat, ada yang berhasil berdamai dengan diri sendiri. Apapun peristiwa yang terjadi pada masa lalu tak akan hilang dalam ingatan. Namun jika ingatan berbuah jadi penghakiman pada diri sendiri tentu akan menjadi penghalang untuk jalan selanjutnya.


Daftar Isi
Berbagi Pengalaman
Buku antologi Trip To Forgive Perjalanan perempuan menemukan Cahaya di balik luka adalah karya dari Diah Mahmudah. Dibantu 3 orang penanggung jawab antologi (PJ) yaitu Mbak Esti, Mbak Anggi dan Mbak Rena akhirnya terabadikan kisah perjuangan para perempuan dalam memaafkan luka pengasuhan pada masa lalu.
Diah Mahmudah, S.Psi, Psikolog sendiri adalah seorang Founder Biro Psikologi Dandiah Care Center. Beliau banyak didatangi pasien dengan keluh kesah kegelisahan hati yang mengganggu ketenangan jiwa. Semua berawal dari kisah pengasuhan di masa lalu dalam diri pasien. Sebagian besar menyimpan luka serta sulit dimaafkan. Jadi para pasien ini membawa beban luka pengasuhan tanpa memiliki pengetahuan bagaimana membasuhnya.
Membenci Diri Sendiri
Dampak paling besar dari seorang perempuan yang mengalami luka pengasuhan biasanya sering membenci diri sendiri. Hal ini menjadi sangat berbahaya karena perempuan tersebut tidak bisa tulus mencintai pasangannya, anaknya bahkan semua orang di luar dirinya. Bagaimana mungkin perempuan dengan luka batin bisa mencintai orang diluar dirinya secara tulus sedangkan ia tidak punya sepotong cinta untuk dirinya?
Menurut pengamatan penulis buku antologi ini, beberapa perempuan mengalami luka batin bermakna. Luka batin sendiri sebenarnya ada lima terdiri dari;penolakan, ditinggalkan atau diabaikan, dihina atau dipermalukan, penghianatan atau perselingkuhan serta mengalami perlakuan ketidakadilan.
Untuk luka pengasuhan sendiri dibagi menjadi dua tema. Pertama luka pengasuhan dan kedua luka pernikahan (bagi yang menikah). Kedua tema ini jika dibiarkan akan saling berkaitan dan menjadi benang kusut yang sulit dicari ujung pangkalnya.
Benang Kusut Harus di Urai
Luka pengasuhan ini dapat menjadi bom waktu dikemudian hari. Ibarat benang kusut maka harus diurai, dicari ujung pangkalnya dikeringkan dan ditegakkan supaya menjadi kokoh dan kuat. Jika perempuan dapat berdamai dengan dirinya maka hubungan pengasuhan sehat terhadap pasangan dan anak akan tercipta.
Biasanya untuk menyalurkan emosi dari luka terpendam sang korban akan mencari pelampiasan pada orang sekitar yang dianggap lemah. Salah satunya adalah anak dari sang korban. Hal ini berlanjut diturunkan lagi ke generasi berikutnya. Jadi upayakan membasuh luka pengasuhan sedini mungkin sebelum nasi menjadi bubur.
Ruang Refleksi
Buku Trip to Forgive dikemas dalam bahasa yang ringan, berdasarkan kisah nyata 20 narasumber. Buku yang terdiri dari 260 halaman dengan cover cerah bercorak bunga ungu dan putih melambangkan kedamaian jiwa. Rangkuman kisah nyata para narasumber di sajikan dalam bentuk bertutur mulai dari masa kecil, remaja hingga dewasa.
Penuturan diri narasumber dibuat dalam prolog, epilog diakhiri dengan penerimaan luka diri serta memaafkan orang yang membuat mereka kecewa. Masalah luka pengasuhan terjadi ketika sebagian besar narasumber masuk dalam ikatan pernikahan.
Ada yang memendam amarah yang berasal dari masa lalu namun tidak tahu harus marah dengan siapa. Ada yang kecewa dengan perlakuan orang tua sampai kesepian tiada tara walaupun berada dalam keramaian. Bahkan ada yang kecewa karena tidak dapat mengejar impian karena terhambat luka di masa lalu.
Buku ini menyajikan banyak hal yang dapat kita pelajari, renungkan dan ambil hikmahnya. Tanpa ada penghakiman dan tanpa menyalahkan siapapun. Pada dasarnya memaafkan dengan penuh kesadaran adalah kunci untuk membuat hati dan pikiran menjadi lega dan lapang. Para perempuan narasumber dibantu dengan Dandiah Care Center akhirnya berhasil menyembuhkan dan membebaskan diri dari luka pengasuhan untuk menjemput cahaya ilahi.


Layanan Dandiah Care Center
Sebagai Biro Psikologi Dandiah Care Center melengkapi diri dengan program kesehatan mental bersama Dandiah. Selaras dengan info terkait buku Trip to Forgive terdapat program “Membasuh Luka Pengasuhan” dan program Writing is Healing (Terapi Menulis). Program lainnya berbentuk seminar, workshop, trainer for trainer juga konsultasi secara private. Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi melalui sosial media pada instagram : diahmahmoed77, triptoforgive, dandiah_consultant. Facebook : diah mahmudah, dandy birdy
Semoga kita semua selalu terbimbing dalam jalan NYA. Demikian ringkasan buku Trip to Forgive Membasuh Luka Pengasuhan Review.
Salam.
Acceptance itu emang wajib agar bisa hidup dg baik,ya? Bagaimana pun masa lalu nggak bisa dirubah. Kita hanya bisa merubah masa depan..
Subhanallah semoga bermanfaat ya bukunya … Writing to healing dan juga arahan dari mbak Diah Mahmudah pasti sangat penting untuk diketahui.
Ada banyak orang alami luka pengasuhan. Hal buruk akan trrjadi dalam hidup mereka karena luka tersebut bisa membuat anak bingung. Seakan berada dalam keterbelahan.
Bukunya penting dibaca yang punya masalah serupa agar bisa belajar dan bangkit, sekaligus beroleh tempat untuk jalan keluar beban hidup yang ditanggungnya.
Paling ngeri kalau luka pengasuhan belum dibasuh dan dituntaskan sehingga akan dilimpahkan ke orang terdekat terutama anak…
Senang ada tempat untuk konsultasi seperti Dandiah yang ternyata juga ada antologi untuk berbagi kisah. Kisah nyata selalu bisa diambil hikmah dan jadi pembelajaran bagi semua
Ada 20 kisah dari 20 narasumber. Pastinya kaya cerita dan bisa menginspirasi para pembaca juga. Apalagi semua disajikan dalam bentuk bertutur. Jadi serasa dengerin teman dekat curhat deh.
Buku yang sangat menarik, ada 20 kisah dengan 20 narasumber yang inspiratif. Semoga menjadi amal jariyah pada penulisnya. Amin..
Buku yang sangat menarik, dengan 20 kisah dengan 20 narasumber yang inspiratif. Semoga menjadi amal jariyah pada penulisnya. Amin..
Menarik sepertinya buku ini, krn ditulis berdasarkan kisah nyata ya. Apalagi tema dampak pengasuhan masa lalu, masalah umum di masyarakat kita
Kadang saya baca curhatan dari seorang anak yang disakiti ibunya itu bikin sedih kak. Tapi kebayang, kadang si ibu juga sedang berjuang menghadapi masa lalunya. Makanya akan terjadi rantai yang tak putus. Berputar terus sampai ada anak yang menerima dirinya dan memaafkan segala perilaku pengasuhan yang ia terima.
mbaaak aku pengen baca bukunya, huhu
sepakat banget sama isinya.. pokoknya kalau bisa memaafkan diri sendiri, berdamai dengan diri sendiri, dengan kenyataan dan kondisi insya allah hidup kita bakal lebih nyaman dan enteng. sayangnya buat menuju memaafkan diri sendiri dan berdamai dengan diri sendiri susahnya minta ampun. kudu sadar terus untuk berlatih..
Buku ini kayaknya memang harus banget dimiliki bagi setiap orang. Nggak cuma yang merasa memiliki luka masa lalu. Soalnya, semua orang pasti memiliki luka masa lalu. Karena, masa lalu lah yang membentuk diri kita pada hari ini
Buku ini memberikan kesan untuk melihat luka menjadi pengemangat agar dapat terbebas dari belenggu masalalu
Aku kayaknya pernah bacasoal rebiew trip to forgive juga dimana yaa.
Jadi makin penasaran nih banyak yg ngereview bukunyaa
Seneng banget ya sekarang udah ada Biro psikologi Dandiah Care Center jd bs membantu membasuh luka pengasuhan ya. Sy kl baca membasuh luka ini keinget tugas ibu sang pembasuh luka
bukunya seperti rekomended banget buat dibaca niy, apalagi yang sedang berada dalam luka hati. termasuk saya seakrang ada juga yang belum bisa termaafkan di masa lalu. wajib beli buku ini kayaknya niy
Semoga dengan membaca buku ini ada hikmah yang bisa diambil ya mbak, tetap semangat..
Well, barusan pas makan malam ngobrol sama papaku, beliau cerita soal luka pengasuhannya, yang masih jadi trauma sampe sekarang lihat ibunya dan ayahnya berantem sampe si ibu alias nenekku jatuh di kamar mandi. Harusnya, awareness tentang kesehatan psikologis itu jadi pelajaran dasar ya di kurikulum, jadi gak disepelekan deh