Tips Mengajarkan Etika Universal pada Anak Usia Dini. Ini adalah nilai kehidupan yang dipahami berdasarkan kesepakatan dalam bermasyarakat. Kata lain dari etika universal adalah sopan santun. Utamanya bagaimana cara seseorang bersikap terhadap orang lain baik di dunia nyata maupun di dunia maya tanpa mempersoalkan perbedaan suku, agama, ras antar golongan.
Terlebih saat ini di tengah situasi pandemi Covid-19 yang belum usai, segala kegiatan bermain dan pendidikan formal menjadi pembelajaran jarak jauh (PJJ) menggunakan perangkat media digital. Pembelajaran jarak jauh menyebabkan beberapa permasalahan tersendiri seperti diceritakan mbak Linda di artikelnya “Solusi mengatasi persoalan pembelajaran daring.”
Tidak adanya interaksi tatap muka langsung antara guru dan murid, murid dan sesama murid menyebabkan dunia anak berputar hanya di rumah atau seputar tempat tinggalnya saja. Sewajarnya anak usia dini mempunyai ruang interaksi secara langsung sebagai tempat praktik untuk menerapkan etika universal dalam kehidupan sehari-hari. Karena situasi yang tidak memungkinkan saat pandemi Covid-19, maka peran orang tua menjadi sangat besar untuk mengajarkan hal tersebut.
Anak usia dini mempunyai rentang usia 0 – 6 tahun menurut Pasal 28 UU Sisdiknas No.20/2003 ayat 1. Usia dini mendapat julukan masa emas untuk tumbuh kembang anak atau golden age. Inilah masa dimana etika universal harus diajarkan pada anak supaya lekat di pikiran dan menjadi terbiasa. Sehingga dikemudian hari anak menjadi manusia dewasa yang humanis dan berjiwa sosial.
Daftar Isi
Sifat Sederhana Etika Universal
1. Salam
Cara sederhana ini wajib diajarkan ketika anak bertemu dengan orang lain. Mengucapkan salam sebagai penanda atau pemberitahuan kedatangan diri pada satu acara atau kumpulan orang. Ucapan salam seperti; halo, apa kabar, selamat pagi, selamat siang, assalamualaikum, salam kebajikan, permisi numpang lewat dan sebagainya diajarkan ketika anak mengawali suatu percakapan tatap muka baik di dunia nyata maupun di dunia maya.
Dahulu sebelum ada himbauan jaga jarak, anak diajarkan orang tua untuk salim atau cium tangan ketika bertemu dengan orang yang lebih tua. Saat ini ketika pandemi, cukup katupkan tangan sembari mengucapkan salam. Begitupun jika ingin berjalan di depan orang yang sedang duduk maka ajarkan kata permisi karena akan melewati orang tersebut.
2. Maaf
Anak usia dini sedang dalam masa pertumbuhan. Ketika sedang bermain dengan adik atau kakaknya terkadang sifat menang sendiri terlihat. Tak jarang anak tidak sengaja memukul atau merebut mainan. Kejadian lain anak tak sengaja menumpahkan air minum di meja makan, tidak sengaja menyenggol pajangan buffet sampai pecah dst.
Ucapan maaf adalah sifat berani mengakui kesalahan. Tekankan pada anak mengakui kesalahan dengan meminta maaf bukan berarti kalah. Namun itu bentuk sifat ksatria dan terpuji. Mengajarkan meminta maaf atas kekeliruan yang diperbuat anak sejak dini bertujuan membiasakan anak punya rasa tanggung jawab atas apa yang diperbuat.
Sebagai konsekuensinya ketika anak melakukan kesalahan atau kekeliruan dan sudah meminta maaf maka orang tua tidak perlu marah berlebih, tidak jengkel sampai memukul dan tidak berkata kasar pada anak. Tegaskan bahwa permintaan maaf diterima namun selanjutnya anak harus lebih berhati-hati supaya kejadian yang sama tidak terulang lagi.
3. Tolong
Anak dengan segala keterbatasannya masih perlu dibantu untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Membuat susu dengan air panas, membuat bubur atau makanan matang di atas kompor , membuat jus buah dengan alat masak elektronik tentu harus dilakukan oleh orang dewasa. Mengambilkan mainan yang disimpan di rak tinggi yang jauh dari jangkauan anak dan sebagainya.
Ajarkan pada anak jika kata “tolong” penting diucapkan ketika meminta orang lain mengambilkan benda atau membuatkan sesuatu sesuai keinginan anak. Tak terkecuali dengan pengasuh anak atau asisten rumah tangga. Walaupun memang sudah tugas dan kewajiban si mbak asisten namun anak harus diajarkan kata “tolong” ketika meminta sesuatu.
Kata tolong melatih anak untuk bersifat rendah hati karena membutuhkan bantuan orang lain. Melatih anak berbicara halus dan melatih anak bersabar untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
4. Terima Kasih
Ucapan terima kasih adalah suatu penghargaan atas perhatian orang lain terhadap kita. Mengucapkan terima kasih dapat diajarkan pada anak setiap menerima pemberian dari orang lain, setelah dibantu oleh orang lain, setelah menerima ucapan selamat dari orang lain dan sebagainya.
Anak diajarkan mengucapkan terima kasih tanpa memandang perbedaan. Hal ini mengajarkan bahwa semua manusia mempunyai kedudukan yang sama di mata Tuhan. Sehingga anak mempunyai sifat menghargai sesama manusia.
Sikap Sederhana Etika Universal
1. Antri
Budaya antri harus diajarkan sejak kecil . Tekankan pada anak di dalam “antri” ada hak orang lain yang harus dihargai karena ia sudah ada lebih dulu sebelum kita datang. Antri adalah situasi dimana sekumpulan orang menunggu untuk mendapatkan layanan. Jadi bersabar saja menunggu dibarisan antrian dan hargai hak orang yang lebih dulu datang.
2. Buang Sampah pada Tempatnya
Kebersihan sebagian daripada iman. Untuk memulai kebersihan sikap membuang sampah pada tempatnya harus diajarkan sejak dini. Orang tua sebagi panutan terdekat hendaknya memberi contoh walaupun dalam skala sederhana. Misalkan membuang bungkus permen ditempat sampah, membuang kertas bekas makanan di tempat sampah, membuang kulit kacang di tempat sampah dan sebagainya.
Jika sedang dalam perjalanan kebetulan tidak menemukan tempat sampah, bungkus dan bawa pulang sampah yang kita hasilkan ke rumah. Jangan membuang sampah sekenanya. Hal sederhana seperti ini akan terekam dibenak anak dan menjadi contoh nyata untuk ditiru.
3. Ringan Tangan
Ringan tangan adalah keinginan untuk membantu orang lain. Tanamkan nilai pada anak bahwa tolong menolong akan berbalik pada diri sendiri kelak. Artinya jika anak senang menolong orang lain maka suatu saat akan ditolong orang lain pula.
Latihan sederhana anak dapat merapihkan mainan sendiri yang berarti meringankan pekerjaan orang tua. Anak dengan senang hati meminjamkan mainan pada teman mainnya, anak bersedia mengambilkan benda sederhana ketika diminta orang tua dan sebagainya. Latihan ringan tangan akan menjadikan anak pribadi yang helpful, tangkas dan cekatan dikemudian hari.
Demikian Tips Mengajarkan Etika Universal pada Anak Usia Dini. Bagaimana dengan teman-teman semua? Apakah ada saran atau pengalaman berkaitan mengajarkan etika yang bersifat universal pada anak usia dini? Boleh share ya di kolom komentar. Terima Kasih.
Salam
Baca Juga : Cerita Rakyat Bergambar Asah Imajinasi Anak Sejak Dini
4 kata ajaib : salam, minta Tolong, terima kasih, dan mohon maaf. Ini etika universal, dimnaa saja tempatnya akan dipake. Makanya harus di latihkan sejak dini
kalimat ajaib : salam, minta Tolong, terima kasih, dan mohon maaf. Ini etika universal, dimnaa saja tempatnya akan dipake. Makanya harus di latihkan sejak dini
Bener kak Bayu. 4 kata itu kalo kita jadikan awalan dalam berbicara dengan orang lain akan membuat orang lain senang. Sopan santun yang begini memang harus diajarkan sejak usia dini agar ketika dewasa tetap berakhlak baik.
Betul kak, karena dengan belajar sopan santun sedari dini anak akan terbiasa dan jadi orang yg humble
Memang benar waktu kecil anak seharusnya sudah dididik utk bertata krama yg baik. Namun sangat di sayangkan ketika dewasa ada dari beberapa yg berubah karena harta dan kedudukan..semoga kita terhindarkan dari hal hal demikian
Bertata krama harus dimulai sejak anak masih kecil,agar kelak terbiasa mengucapkan kata maaf,terimakasih,tolong,salam
Mengapa ? Terkesan sepele memang,tapi hal ini perlu agar saat anak beradaptasi dilingkungan baru maka ia akan lebih bersikap sopan.
Oh etika universal maksudnya untuk kehidupan sehari2 ya mbak bayu? penting bgt ini supaya anak terbiasa dgn adab dan akhlak yang baik ya
Jadi inget waktu ikut event yang bahas mengenai stimulasi etika untuk anak. Dengan media permainan, jadi anak bisa paham penggunaan kata-kata tertentu hingga sikap ringan tangan dalam hal seperti apa. Dan memang, etika ini harus distimulasi sejak dini ya, kak. Biar terbiasa dan pastinya, biar anak memahami lebih baik seperti apa etika universal itu.
Bener nih, 4 kata wajib yang kudu anak-anak terapkan. Postingan yang menarik kak
nah antri nih yang kadang2 susah, anak2 kan gak bisa diem, sedangkan antri harus diam dan gak banyak polah haha. tapi walaupun sulit harus terus diajarkan ya mba. biar terbiasa. makasih sharingnya.
Bener sekali kak, sebenarnya sebelum mengajarkan pada anak kita harus biasakan mengucapkan 4 kata ajaib : salam, minta Tolong, terima kasih, dan mohon maaf. Agar anak-anak terbiasa mengucapkannya
Salam, maaf, tolong dan terimakasih, antri, buang sampah pada tempatnya serta ringan tangan… attitude ini yg sepertinya kurang pada generasi kekinian… semoga bisa diperbaiki di generasi berikutnya.
minta Tolong,salam, terima kasih, dan mohon maaf harusnya memang secepatnya diajarkan agar supaya kedepannya sudah terbiasa
Nomor satu itu sudah jarang sekali aku lihat anak bilang permisi untuk lewat ketika ada orang yang lebih tua duduk. Semoga tradisi etika ini masih diajarkan sebagian orang tua pada anak dan setuju banget semua tips parentingnya
Bener banget kak, setuju banget dengan pembahasan artikelnya. Etika, attitude itu penting banget untuk kehidupan dan masa depan anak
Benar nie kak sejak usia dini mengajarkan etika untuk berkata salam,maaf,tolong dan terima kasih ya kak
kadang anak zaman now suka lupa itu deh kak.
Setuju sekali Kak Bayu. Sebelum anak membaur di luaran, memang sudah harus dibiasakan dengan segala kebaikan dari dalam ruamh ya.
Wah, mumpung anak-anak lagi belajar di rumah ya kak, punya banyak waktu untuk mengajarkan anak etika universal. Salam, tolong, maaf terimakasih insyaallah anak punya karakter yang baik ketika besar.
Aku lagi berjuang membiasakan anak-anakku untuk membiasakan kalimat Maaf dan Tolong, terkadang belum berhasil, bahkan saat ini si kakak (3,8 tahun) lebih memilih ke dapur sendiri buat ambil minum daripada suruh bilang, “tolong”kalau terimakasih dia sudah biasa.