Aneka Kuliner dan Tempat Makan Halal Food di Korea Selatan

Aneka Kuliner dan Tempat Makan Halal Food di Korea Selatan. Jika traveling ke Korea Selatan jangan lewatkan eksplor kuliner halalnya. Wisata Kuliner dengan mengenal makanan setempat adalah kegiatan yang cukup seru dan mengasyikan seperti di ceritakan Mbak Ipeh Alena.

3 Mei 2019 adalah hari istimewa buat saya. Sebagai salah satu pemenang lomba menulis traveling dari  Detik.com pada kanal Detik Travel dengan tema D’Traveler Goes To Korea, saya berkesempatan jelajah destinasi wisata dan mencoba kuliner Korea Selatan berkonsep Halal Food. Kami dijadwalkan berangkat tanggal 3 Mei 2019 dan kembali tanggal 7 Mei 2019.

Penerbangan dari Bandara Internasional Soekarno Hatta menggunakan Asiana Airlines tepat tengah malam waktu Jakarta. Perjalanan selama 7 + 1 jam tidak terasa melelahkan karena ini kali pertama untuk kami bertiga sebagai pemenang pergi ke Korea Selatan. Pemenang D’Traveler Goes To Korea sebanyak 3 orang berangkat bersama tim perwakilan dari Detik.com Detik Travel, Tiket.Com dan Seorang pemandu wisata dari Lily Tour, total anggota rombongan berjumlah 8 orang.

Pemandu Wisata Berbahasa Indonesia

4 Mei 2019, pukul 09.00 waktu Seoul,  kami  mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Incheon Airport Korea Selatan. Seorang pemandu wisata lokal asal Korea Selatan bernama Nam sudah menunggu kami dipintu kedatangan. Sekilas cerita tentang Nam. Beliau pernah tinggal di Indonesia beberapa tahun mengikuti kedua orang tuanya, karena itu ia fasih berbahasa Indonesia walaupun dengan logat Korea Selatan yang sangat kental.

Eksplor Kuliner Khas Seoul

Setelah memperkenalkan diri, Nam membawa kami dengan kendaraan travel mini bus yang sudah disiapkan menuju detinasi kuliner halal. Sebelumnya Nam sudah memperoleh informasi bahwa dari 8 orang anggota rombongan, sebagian besar adalah muslim sehingga untuk soal kuliner, pemandu wisata dari Jakarta meminta Nam membawa kami ke Tempat Makan Halal Food Korea Selatan

Ragam Menu Halal Food Korea Selatan

Hari Pertama 4 Mei 2019

Makan Siang Jam 11.00 waktu Korea Selatan

Kami dibawa ke rumah makan yang terletak di Jl. Seosomun -ro 11-gil, suasana sangat ramai karena bertepatan dengan jam makan siang. Pengunjung yang datang sebagian besar adalah wisatawan mancanegara. Untuk mendapatkan seat di rumah makan ini harus reservasi jauh hari, begitu seperti yang dikatakan Nam.

Korean Ginseng Chiken Soup | Pribadi

Rumah makan ini sudah berdiri selama 60 tahun. Menu spesial yang disajikan adalah Korean Ginseng Chiken Soup atau dalam bahasa Korea disebut “Samgyetang”. Menu ini sudah ada sejak tahun 1960. Hidangan yang disajikan  per porsi untuk satu orang adalah satu ekor ayam kampung utuh ukuran sedang yang didalamnya berisi nasi pulen, ginseng serta kismis dan rempah-rempah. Soup ayam disajikan di dalam mangkuk tembikar dalam keadaan panas mengepul.

Samgyetang | Pribadi

Korean soup disajikan dengan aneka kuliner seperti kimchi, udon dan kue beras. Lalu untuk penghangat tubuh disajikan minuman soju satu sloki kecil. Soju terbuat dari nasi yang diberi ragi dan difermentasikan. Rasa soju seperti air tape ketan atau air tape nasi kalau ditanah air. Rasa soup ayam ini gurih dan segar, namun porsi jumbonya dengan satu ekor ayam utuh per orang cukup membuat saya yang terbiasa makan dengan porsi kecil kewalahan untuk menghabiskannya. Rasanya pengen dibungkus dan dibawa pulang seperti kebiasaan di tanah air, hahaha.

Makan Malam Jam 17.00 Waktu Korea Selatan

Setelah makan siang destinasi dihari pertama adalah mengunjungi Nami Island. Ini adalah pulau buatan yang terkenal sebagai tempat shooting film Winter Sonata. Kami menghabiskan waktu hampir seharian untuk eksplor Nami Island. Setelah waktu beranjak senja, Nam mengajak kami keluar dari pulau  Nami Island menuju seberang jalan.

Dakgalbi | Pribadi

Di seberang jalan lokasi Nami Island ada sebuah rumah makan yang menyajikan ayam barbeque atau dalam bahasa Korea disebut “Dakgalbie”. Pada meja makan tamu terdapat panggangan dengan briket dan cerobong untuk mengeluarkan asap pembakaran. Ketika tamu sudah duduk dikursi, maka pelayan akan membawa potongan fillet daging ayam dan potongan jamur yang dapat kita panggang sendiri.

Penyajian Dakgalbi

“Dakgalbi” disajikan dengan aneka kuliner seperti udon, kimchi, soup rumput laut, asinan lobak putih, nasi putih daun selada serta potongan bawang putih dan tumbukan saus cabe serta jeruk nipis. Rasa makanan ini sangat lezat dan bisa diterima lidah saya yang asli ndeso. Terlebih kami makan dalam keadaan udara yang mulai dingin karena posisi saat itu ada didataran tinggi. Secara umum penyajian dan cita rasa barbaeque ini sekilas sama dengan rumah makan ala Korea yang banyak terdapat di tanah air salah satunya seperti rumah makan Manse Korean Grill.

Hari Kedua 5 Mei 2019

Setelah breakfast di Hotel, Nam mengajak kami menjelajah Taman Nasional Seoraksan. Setelah puas mengeksplor Taman Nasional Seoraksan saatnya makan siang.

Makan Siang Jam 13.00 waktu Korea Selatan

Nam kali ini mengajak kami santap siang di sebuah rumah makan yang masih terdapat di kawasan Taman Nasional Seoraksan, Kota Sokcho. Kota ini terletak di perbatasan Korea Utara dengan Korea Selatan. Batas kedua negara adalah Gunung Seoraksan. Saya membayangkan apa yang terjadi jika Korea Utara sedang berselisih dengan Korea Selatan dan kami terjebak ditengah-tengah sedang santap siang, hahaha untung tidak terjadi ya. Duh maafkeun imajinasi saya yang liar ini.

Aneka Kuliner Khas Kota Sokcho

Alasan Nam membawa kami ke rumah makan ini, karena ada menu spesial yang menjadi kuliner khas Kota Sokcho yaitu ikan makarel panggang. Dalam bahasa Korea ikan makarel panggang disebut “Gadeungeo gui”. Ikan makarel dihasilkan dari  hasil tangkapan nelayan di Kota Sokcho bagian timur yang berupa pantai.

Gadeungeo gui | Pribadi

Penyajian ikan makarel panggang sangat enak jika disantap dengan nasi putih, soup labu siam, kue beras (Tteok-boki), asinan jamur, tumis buncis wortel, manisan kentang dan cocolan saus kecap ikan serta irisan cabai hijau. Ketika saya mencoba melihat harga makanan ternyata hanya 9000 won jika dirupiahkan setara dengan Rp.115.000 nilai uang saat ini. Rasanya lagi-lagi enak dan dapat diterima lidah saya.

Nori dan Permen Jelly

Ada yang unik dari rumah makan ini, yaitu setiap pengunjung sebelum masuk ke dalam diminta melepaskan alas kaki dipintu masuk dan menaruh alas kaki di rak sepatu yang telah disediakan. Hal ini  dikarenakan lantai rumah makan terbuat dari kayu. Tujuannya supaya tidak berisik ketika tamu berjalan. Jika ingin ke kamar kecil maka disediakan sandal karet di luar pintu.

Rumah makan ini menjual buah tangan berupa olahan nori dan permen jely rumput laut hasil produksi rumahan dengan kualitas terbaik. Nori dijual seharga 3000 won per 10 pax dan permen jelly rumput laut seharga 5000 won satu pax isi 20 buah.

Makan Malam Jam 18.00 waktu Korea Selatan

Seusai santap siang kami diajak menjelajah Korea House, Kampung Hanock Bukchon, Gyeongbokgung palace dan berakhir di Kawasan Masjid Itaewon. Hari menjelang sore ketika kami tiba di kawasan yang terkenal dengan pemukiman muslim terbesar di Seoul. Masjid Itaewon disebut juga Central Masjid dimana sekitar lokasinya banyak bertebaran rumah makan Asia dengan konsep “Halal Food”. Dominasi terbesar ada pada rumah makan khas Timur Tengah, kemudian rumah makan khas India dan rumah makan khas Malaysia. Saya belum melihat ada rumah makan dengan nuansa Indonesia.

Aneka Kuliner dan Tempat Makan Halal Food di Korea Selatan
Bulgogi Set | Pribadi

Nam, mengajak kami bersantap malam di rumah makan bernama ” Makan Halal Korean Restaurant”. Menu yang disajikan adalah adalah “Bulgogi” yaitu irisan daging sapi dalam tembikar  yang dimasak dengan bumbu berempah, Penyajian dilengkapi dengan aneka kuliner berupa nasi putih, sambal goreng ayam kentang, nugget, kering teri kacang, kimchi, irisan omelet, tumis tauge dan rumput laut. Citra rasa dari makanan di rumah makan ini persis sama dengan lauk nasi rames ala Indonesia. Ketika saya tanya ibu yang melayani kami, ternyata ini rumah makan milik orang Malaysia dan India.

Hari Ketiga  6  Mei 2019

Setelah breakfast di Hotel, Nam mengajak kami berkeliling ke beberapa tempat souvenir terkenal di Kota Seoul. Puas mencari oleh -oleh saatnya makan siang.

Makan Siang Jam 11.00 waktu Korea Selatan

Ketika kami datang Rumah Makan ditengah kota Seoul ini baru buka layanannya, dan karena kami sudah reservasi maka pemilik rumah makan dengan sigap langsung memasak makanan yang sudah dipesan sebelumnya. Rumah makan ini menyajikan paket makanan untuk satu orang berupa steak ayam 1/2 ekor , kentang goreng, nasi goreng, salad sayur, acar lobak, kimchi dan kering kentang teri. Hmm lagi-lagi saya jumpai makanan dengan cita rasa persis sama dengan makanan tanah air. Dan seperti biasa saya kewalahan menghabiskan porsi steak ayam yang 1/2 ekor.

Aneka Kuliner dan Tempat Makan Halal Food di Korea Selatan
Chiken Steak | Pribadi

Makan Malam Jam 17.00 waktu Korea Selatan

Sore ini adalah hari terakhir kami ada di Korea Selatan, dan Nam mengajak kami mencari produk ajaib dari Korea. Ya, apalagi kalau bukan skin care. Kami diajak ke pusat skin care terbesar yaitu kawasan Myeong Dong. Selain terkenal dengan street foodnya di sini terkenal sebagai pusatnya skin care berbagai brand ternama.

Sebelum kami menjelajah kawasan, Nam mengajak kami makan malam di rumah makan di tengah area Myeong Dong. Kali ini menu yang disajikan adalah Korean Braised Chiken atau dalam bahasa Korea “Jjimdak”. Menu ini berupa satu ekor ayam yang dipotong menjadi sepuluh bagian dengan bumbu berwarna kecoklatan bercampur soun ditaburi potongan daun bawang dan wortel. Satu porsi “Jjimdak” disantap untuk empat orang.

Aneka Kuliner dan Tempat Makan Halal Food di Korea Selatan
Jjimdak | Pribadi

Penyajian menu ini dipadukan dengan nasi putih dan kimchi. Dan seperti biasa perut orang Indonesia tetap tidak muat untuk menghabiskan porsi makanan yang jumbo ini walaupun kami sudah makan beramai-ramai. Rasa dari menu ini menurut saya seperti semur ayam kecap. Cukup enak dan bisa diterima lidah saya.

Nah itulah Aneka Kuliner dan Tempat Makan Halal Food di Korea Selatan yang saya cicipi selama traveling. Kalau teman-teman suka makanan ala Korea yang mana? Bisa tolong share ya dikolom komentar. Terima Kasih. Gamsahamnida.

Salam

 

Baca Juga : Perjalanan Piknik Pertama Kali ke Negeri OPPA (Korea Selatan)

 

 

 

 

 

Please follow and like us:

ditulis oleh

Bayu Fitri Hutami

Seorang pembelajar yang bukan siapa-siapa melainkan seorang yang senang bercerita. Seorang yang suka menulis berdasarkan apa yang dilihat, didengar dibaca dan dialami untuk menjadi sebuah tulisan informatif. Semoga tulisan yang saya sajikan bermanfaat. Terima Kasih.